Total Tayangan Halaman

Rabu, 21 Juli 2010

Kontrol dengan huruf 'R'


Sudah bulan Juli ternyata... Artinya???? bagi sebagian manusia yang mengidap predikat sebagai mahasiswa ataupun siswa, bulan Juli merupakan bulan-bulan yang memberikan gambaran hasil atas apa yang sudah dilakukannya selama menghabiskan enam bulan di dalam kelas...

Hasilnya??? jangan ditanya....
hanya ada dua pilihan:
yang pertama, sebagian kecil orang yang merasa bangga atas apa yang diperolehnya. Umumnya orang-orang di bagian ini merasa hasil yang diperoleh berada tidak jauh atau bahkan jauh melebihi target yang diset di awal...

sedangkan sebagian yang lain dan umumnya penghuni bagian ini jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan bagian yang pertama adalah orang-orang yang menatap lesu hasil yang diperolehnya setelah menyadari bahwa dirinya telah terjangkit underachiever syndrome *ngarang gw!!!

Sebetulnya apa yang salah???? bukan maksud menggurui atau sok-sok menasihati tentang bagaimana menentukan target dan usaha-usaha untuk mencapainya. Tetapi, saya hanya ingin menunjukkan pendapat saya dari segi apa yang umumnya dialami orang-orang khususnya di lingkungan saya sendiri... Termasuk di dalamnya diri saya sendiri dan bisa jadi Anda adalah salah satunya..

Pada umumnya, sebelum memulai suatu hal atau proyek, orang-orang akan menentukan target atau motivator sering menyebutnya sebagai "Goal", bukan "offiside" apalagi "kickoff" karena ini bukan sepak bola. Apalagi dengan pede menyebutnya "slamdunk" atau lebih para lagi "Knock-out", itu sangat salah karena saya di sini tidak membicarakan seni musik sodara-sodara.

Sebagai ilustrasi:
- Tahun ini gw mesti dapat cewek lima, misalkan....

tapi sebagai manusia yang berpengalaman dalam hal kegagalan, maka dia akan menetapkan batas bawah dari target tersebut sebagai limitasi...

sebagai ilustrasi:
- Yaaa... walaupun nggak nyampe lima,, minimal tiga lah.....

Ok ya clear!!!!

Sampai sini ada yang tidak setuju?? atau bahkan setuju???
Ok silakan yang merasa ganteng tetap di tempat dan yang jelek membentuk barisan di kiri saya...
Hey kamu-kamu yang lagi baca!!!! pindah!!! jangan diem aja.... pindah ke barisan kiri... Sok kecakepan!!!
*Apa sih????

Saya yakin pasti akan ada beberapa orang yang setuju dengan cara yang tadi. Begitu juga saya!! tapi itu dulu.....
Yaaa kemarin saya memang seperti itu,, tapi hari ini saya rasa saya sudah melangkah kecil untuk meninggalkan cara itu..

*Pindah ke mana???
Ada yang akan bertanya seperti itu???

kalau ada, saya akan coba menjawab:

Tanpa disadari, kebanyakan orang hanya menetapkan target awal beserta target minimalnya. Hanya saja sebetulnya ada satu hal yang sedikit lebih penting dari itu. Adalah cara mencapainya beserta minimal bawah usaha yang dilakukan untuk mencapainya.

Sebagai ilustrasi:
-untuk mendapat cewek lima, minimal saya harus punya mobil dengan uang saku 10 juta sebulan untuk membiayai cewek-cewek tadi

kalau nggak mampu, ya minimal punya motor dan uang satu juta untuk makan baso di kaki tujuh.

See....

begitulah.. kita kadang lupa dengan usaha yang diperlukannya.. Kita pengen IPK minimal 3,5 tapi tanpa menset diri kita sendiri untuk selalu masuk kuliah MINIMAL 80%; selalu mengikuti kuis dengan nilai MINIMAL 70; dan blah blah blah... Jika hal ini dilakukan,, apa yang terjadi?? Perlu diingat saudara-saudara bahwa kita sebagai manusia pasti memiliki predikat biasa-biasa dalam hal-hal tertentu sekalipun dalam hal-hal lain kita sangat ahli. Artinya, nobody is perfect.. Berusahalah untuk melengkapi ke disperfect-an itu.

Lantas jika sudah dilakukan set usaha dan target tapi masih gagal???

OK,, saya akan aplikasikan 3 sistem kontrol proses industri dalam hal ini, yaitu:

- sistem umpan balik (feed-back)


- sistem feed forward


- sistem cascade




pertama, sistem umpan balik:
di sini usaha yang kita lakukan ditinjau ulang setelah mendapat hasil.
Misal, kita target IPK 3,5 dengan menghadiri kuliah 85%...
di akhir ternyata kita berhasil menghadiri kuliah sebanyak 85% karena sibuk dugem atau game online yang sangat mendesak dan tidak bisa ditinggalkan karena menyangkut hajat hidup (*loelebay.com).
namun IPK yang dihasilkan adalah 3,3... Artinya kehadiran yang 85% tadi masih kurang sehingga di babak selanjutnya kita menerapkan target saya yaitu IPK 3,5 namun usaha yang dilakukan perlu diperbaiki, tarolah 95%....

sayangnya sistem ini terlalu lama karena harus menunggu hasil sebelum memperbaiki usaha. namun sistem ini relatif lebih stabil dan osilasinya pendek sehingga kita tidak akan terlalu lelah dengan banyak perubahan sistem.


Yang kedua adalah sistem feed-forward
sistem ini dilakukan dengan membandingkan usaha terhadap segala jenis gangguan dalam mencapai target.

Misal, target IPK 3,5.
Nah, untuk mencapai IPK 3,5 itu perlu dilakukan penelitian seperti mata kuliahnya, dosennya, waktu kuliahnya, rekan yang sama-sama menghadiri kuliah tersebut, pokoknya hal-hal yang berhubungan dengan itu, selanjutnya hal-hal seperti ini saya sebut gangguang atau disturbance.
mungkin semester ini mata kuliahnya seperti kalkulus, metode numerik, termodinamika, sehingga usaha yang diperlukan adalah minimal masuk 95% kehadiran.

Bedanya, sebelum target IPK ini keluar atau selama proses semester berjalan, usaha tadi dibandingkan dengan besarnya gangguan yang dirasakan selama proses. Apakah terlalu berusaha keras untuk masuk kuliah sehingga lupa dugem, atau bahkan terlalu banyak dugem sehingga usahanya dirasa kurang.

Hasil dari cara yang kedua ini biasanya lebih baik dari usaha yang pertama dalam hal waktu karena tidak perlu menunggu hasilnya keluar. Hanya saja kelemahannya tentu kita akan merasa mendapat tekanan yang lebih besar sehingga rentan stress... Buktinya, banyak orang gila di luar sana.. *apa hubungannya ya??



nah yang terakhir ini yang paling canggih, namanya Cascade..
kalau yang ini kita menentukan target utama yang akan didukung oleh target penunjang. Sebut saja master dan slave. Nah si master ini adalah IPK 3,5 dengan slave-nya nilai kuis minimal 70. usahanya??? kita usahakan masuk 90%.

nah selama proses usaha yang kita lakukan itu lebih fokus ke nilai kuisnya dulu, jika kurang yang ditambah lebih rajin, jika lebih ya pertahankan. Masa iya mau diturunin.. hehe
kelebihannya biasanya lebih tepat sasaran dalam waktu yang lebih singkat. namun kelemahannya kita mesti pandai-pandai menset nilai kuis yang ditentukan apakan nilai 70 itu cukup menunjang supaya dapat IPK 3,5 atau tidak... kalau salah dalam menentukan slave, kesalahan di master biasanya ya nggak jauh-jauh salah juga...

Mmhh,,, fail to plan means plan to fail.. betul????



Tapi terlepas dari itu semua, terserah kita mau pake sistem mana... ga ada yang marah dengan pilihan yang kita buat. Namun walau takkan ada yang marah, mungkin ada yang kecewa. entah itu orang tua, pacar atau bahkan diri sendiri... hehehe



*inspirasi tulisan ini berasal dari nilai IPK saya yang terjun bebas semester ini.. tapi keep positive thinking.. Hidup nggak berada di ujung nilai transkrip. hehe

Berjuang kawan!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar